Antara Ujian Dan Teguran Allah
Antara Ujian dan Teguran
yang Allah berikan kepada seorang hamba adalah sebagai bentuk muhasabah diri
yang seyogyanya harus disadari oleh setiap makhluk. Jika itu sebuah Ujian
yang datangnya dari Allah maka itu adalah awal seseorang agar lebih berusaha
menjadi seorang hamba yang beriman dan bertaqwa yang selalu menggantungkan
dirinya hanya kepada Allah semata. Tetapi jika itu sebuah Teguran yang juga
datangnya dari Allah, maka itu adalah awal seorang hamba untuk lebih
mendekatkan diri hanya kepada Allah dengan memperbanyak amal ibadah dan sedekah
dan ibadah sunnah lain.
Rasulullah pernah
bersabda didalam hadits yang artinya :
“Barang siapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia
diuji (dicoba dengan suatu musibah)”. (HR.
Bukhari)
Pada hadits diatas sudah jelas,
bahwa jika Allah menginginkan kebaikan dan kebahagiaan kepada seseorang maka
Allah akan mengujinya terlebih dahulu. Seperti halnya dalam pendidikan sekolah
dasar, bahwa ketika murid tersebut ingin naik ke kelas atas atau tingkat
selanjutnya maka harus mengikuti ujian yang telah ditetapkan. Bentuk Ujian
yang Allah berikan kepada hamba-Nya juga bervariasi, dan dibedakan dengan strata
kehidupan sosial. Begitu juga dengan Teguran Allah, sangat
berbeda-beda dalam bentuk musibah atau bencana yang diberikan.
Rasulullah juga berdabda didalam haditsnya :
“Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji agar Allah lebih mendengar permohonannya (kerendahan dirinya)”.(HR. Al Baihaqi)
Maka jika seorang hamba ketika
ditimpa sebuah musibah dia semakin mendekatkan dirinya hanya kepada Allah terus
bersabar dan bersyukur, maka itulah orang-orang yang beruntung di dunia
lebih-lebih di akhirat.
"Barang siapa diuji lalu bersabar, diberi lalu
bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi
mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah".
(HR. Al-Baihaqi)
*Oleh : Muhammad Suhairi
Mahasiswa IAIN-SU Fakultas
Dakwah & Komunikasi Jurusan KPI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar