IKLAN

- See more at: http://www.seoterpadu.com/2014/11/cara-membuat-banner-iklan-animasi-keren.html#sthash.QdQTyv9y.dpuf

Jumat, 14 November 2014

CANTIK PANDANGAN ISLAM Cantik itu bersifat relatif, artinya cantik menurut seseorang belum tentu cantik menurut seseorang yang lain. Tapi secara umum, cantik itu adalah sesuatu yang indah dipandang mata. Baik itu dari segi pakaian, paras wajah, tingkah laku atau akhlak kita kepada manusia lebih-lebih kepada Allah SWT. Kata cantik itupun lebih identik dengan perempuan. Sayangnya, banyak orang yang salah beranggapan bahwa cantik itu adalah perempuan yang selalu tampil seksi, modis dalam berpakaian, menggunakan aksesoris modern dan lain-lain. Perlu kita ketahui bahwa cantik itu muncul dari dua unsur yaitu jasmani dan juga rohani. Jadi, jika selama ini kecantikan seseorang hanya dinilai deri segi fisik saja, itu artinya kecantikan itu masih berupa kepalsuan. Dalam agama Islam sebenarnya juga diajarkan untuk selalu tampil cantik karna Allah juga menyukai kecantikan dan keindahan. Meskipun demikian, cantik menurut islam adalah cantik yang muncul dari unsur jasmani dan rohani. Tampil cantik secara jasmani kita harus memperhatikan kebersihan tubuh, menutup aurat, dan menggunakan pakaian yang sopan sedangkan dari segi rohani, amal ibadah yang baik atau amal sholeh menjadi tolak ukur utama. Dalam pandangan Islam kecantikan itu bukan dilihat dari jasmani semata. Oleh sebab itu, sebagai wanita muslimah harus bisa menjadi cantik sesuai dengan apa yang dianjurkan dalam agama Islam. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkannya. 1. Jadikanlah ghadul bashar (menundukkan pandangan) sebagai celak bagi kedua belah alis mata kalian. Insya Allah, pandangan visual kalian akan menjadi makin jernih dan bening. 2. Oleskanlah lipstik kejujuran dan kebenaran (alhaq) pada ulasan bibir delima kalian. Insya Allah, ukiran senyuman kalian akan bertambah manis dan dihargai sesama. 3. Bedakkanlah raut wajah kalian dengan kosmetik yang berasaskan malu dan keadaban. Insya Allah, kesederhanaan lahiriah yang kalian biasakan itu akan menyejukkan mata yang memandang. 4. Lumurkanlah sabun istighfar ke sepelusuk anggota badan kalian. Insya Allah, ia bisa mengikis daki kotoran dosa dan kesalahan yang telah kalian lakukan. 5. Rawatkanlah rambut kalian dengan hijab Islami. Insya Allah, ia akan menyelimuti azarauljasad sang hawa daripada menjadi mangsakerakusan insan yang terlepas daripada tambatan keimanannya. 6. Sarungkanlah kedua-dua belah tangan kalian dengan gelang sedekah dan jari-jemari kalian dengan cincin ukhuwwah Islamiyyah. Insya Allah,kelak kalian akan temui warga sholihin yang nilainya melangkaui segunung emas permata. 7. Alunkanlah kemerduan dan kesyahduan suara kalian dengan tilawatul Qur’an dan zikrullah. Insya Allah, berkat kekhusyukan dan penghayatan, hulwatul Iman akan dikecapi ruh kalian sebagaimana lidah merasakan kemanisan makanan. 8. Luruskanlah postur tubuh badan kalian dengan ketulusan dalam menunaikan shalat dan pengibadatan kepada Allah. Insya Allah, takkan Dia sia-siakan keikhtilasan atau keikhlasan atau keistiqomahan kalian dalam mencari keridhoan-Nya. 9. Hembuskanlah nafas taabud wa taqarrub ilallah ke dalam ruh dan sanubari kalian. Insya Allah, selama itu takkan kalian rasai ketandusan kasih sayang maupun kegelisahan dalam kehidupan. Itulah sebabnya, ketika seorang laki-laki hendak meminang seorang wanita islam harus lebih mengutamakan budi pekerti yang berasal dari unsur rohaniah dari pada cantik secara fisik (jasmaniah). Jika kita coba mengkaji kembali, alasan tersebut juga sangat masuk akal, karena ketika seorang laki-laki mencintai wanita muslimah karena amal ibadahnya yang baik maka rasa cinta itu tidak akan hilang ditelan waktu. Tapi ketika seorang laki-laki mencintai wanita karena kecantikan fisiknya saja, maka seiring dengan usia yang semakin bertambah maka rasa cintanya juga akan semakin pudar. Meskipun demikian, islam tetap mengajarkan tentang etika bagaimana seharusnya wanita menunjukkan kecantikannya. Begitu juga dengan laki-laki agar senantiasa berpenampilan menarik. Bahkan islam menuntut seseorang itu harus berpakaian bersih, rapi dan indah dipandang mata. Jika umumnya wanita modis selalu tampil wangi, tapi menurut islam wanita seharusnya tidak menggunakan parfum yang berlebihan dengan aroma menyengat. Jika para wanita selalu bersaing untuk memamerkan perhiasannya, islam justru mengaharamkan para wanita muslimah yang sengaja ingin memamerkan kekayaannya. Intinya, makna cantik dalam islam adalah “sesuatu yang tidak berlebih-lebihan dan sesuai dengan syariat islam yang berlaku”. Kecantikan tidak hanya di berikan kepada manusia saja tetapi kepada segala sesuatu di alam raya ini dari ciptaan Allah yang indah termasuk di dalamnya hewan dan tumbuhan. Bukan pada alam semesta dan isinya saja kecantikan dapat diberikan tapi juga kepada sifat manusia, akhlak dan tabiatnya serta tutur katanya yang indah. Islam adalah agama yang menyeru pada kecantikan dan keindahan. Dimana kecantikan itu merupakan kecantikan maknawi yaitu kecantikan berupa jiwa, akhlak, sifat dan sikap. Karena itu dapat kita lihat didalam Al-Qur’an bahwa kecantikan wajah atau penampilan fisik pria ataupun wanita jarang disebut, kecuali hanya dua kali saja. Pada penyebutan pertama Allah memperingatkan Rasulullah untuk tidak tertipu pada kecantikan fisik orang-orang munafik karena penampilan seseorang tidak mencerminkan siapa dirinya. Seperti dalam firman Allah SWT : “Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka membuatmu kagum. Dan jika mereka berkata-kata, kamu mendengarkan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar.” (QS. Al Munafiqun : 4) Penyebutan yang kedua pada firman Allah: “Tidak halal bagimu menikahi wanita-wanita sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain), meskipun kecantikan mereka menarik hatimu, kecuali wanita-wanita (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan Allah Maha Mengawasi sesuatu.” (QS. Al Ahzab : 52) Maksud dari “kecantikan mereka” adalah keindahan dan kecantikan rupa dan fisik wanita. ulama terkenal Al Hasan dan Asy Sya’abi mengatakan bahwa kecantikan yang dimaksudkan Allah dalam ayat di atas adalah kecantikan yang tersirat pada wajah wanita bangsawan Quraisy yang bernama Asma binti Amis. Asma binti Amis adalah istri dari Ja’far bin Abi Thalib yang suaminya mati syahid. Kecantikan wajah beliau sangat terkenal dikalangan kaumnya sehingga Rasulullah SAW berkeinginan untuk menikahinya setelah beliau memperdalam keimanan wanita itu. Rasulullah begitu terpesona dengan kecantikannya dan berkeinginan memperistrinya. Ketika Allah menyebut cantik hiasan dalam Al Qur’an, Allah menyebut sebagai sifat bidadari: ”Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.” (QS.Ar Rahman:70). Kecantikan hiasan haruslah didahului dengan kecantikan khairat agar wanita tahu bahwa seorang wanita yang baik adalah wanita yang memiliki kecantikan sifat dan akhlak lebih baik dari pada wanita yang memiliki kecantikan fisik dan rupa semata. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dalam Al Qur’an Allah tidak memberikan patokan khusus pada kecantikan fisik dan rupa bagi wanita ataupun pria. Seperti pada Hadits Rasulullah berikut ini: ”Sesungguhnya ALLAH tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tapi ia melihat hati dan amal kalian.” (HR.Muslim, Ahmad dan IbnuMajah). Dalam Hadits lain Rasulullah mengatakan bahwa wanita shalehah adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Dari Amr ibnu ra : ”Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita shalehah.” (HR.Muslim,Ibnu Majah dan An Nasai). Jadi kecantikan dalam Al Qur’an dan Islam bukan di lihat pada kecantikan fisik dan rupa semata tapi lebih pada kecantikan Sifat, tabiat, kebaikan hati dan akhlak seorang wanita. Wanita tidak perlu takut tidak cantik karena setiap wanita itu cantik dan indah apabila mempunyai akhlak yang indah pula, buat apa rupa dan fisik kita cantik tapi hati tidak cantik karena kecantikan fisik dan rupa akan hilang seiring waktu dan usia berlalu. Rasulullah bersabda "Ketahuilah, di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik maka baik pulalah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak maka rusak pulalah seluruh tubuh. Ketahuilah itu adalah hati.(HR Bukhari dan Muslim) Berbahagialah ketika kecantikan itu bukan sekedar menghiasi wajah, tapi terutama hati dan akhlak kita. Karena kecantikan fisik pasti akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Tapi kecantikan hati dan akhlak, itulah yang akan bersinar dan terus dikenang oleh orang-orang di sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar